TANGERANG, NAGARA.ID – Berangkat dari peduli terhadap kebudayaan, Yayasan Wihara Nirmala yang bergerak di bidang sosial dan keagamaan menyelenggarakan kontes pemilihan ‘Cide dan Kode Benteng tahun 2020’ yang diikuti kaum millenial di Kota Tangerang, Banten.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu pembina Yayasan, Rika Lenawati dalam sebuah kegiatan pembinaan dan pemberian materi terhadap puluhan Cide dan Kode Benteng di meeting room commercial park Aeropolis, Neglasari, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (8/2/2020).
Selain itu, Rika juga menjelaskan, Cide dan Kode merupakan suatu sebutan untuk masyarakat keturunan Tionghoa yang merupakan akulturasi perkawinan campur dengan penduduk lokal hingga akrab disebut dengan sebutan ‘Cina Benteng’.
“Cide ini artinya Cici yang paling gede. Sedangkan Kode, artinya Koko yang paling gede,” terang Rika, saat dikonfirmasi wartawan media ini di lokasi kegiatan.
Cide dan Kode Benteng, kata Rika, merupakan organisasi lokal yang independen namun telah bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang.
Ia mengungkapkan, kehadiran organisasi ini bertujuan untuk melestarikan dan mengaplikasikan budaya Cina Benteng dan budaya-budaya di Kota Tangerang.
“Tujuan utama Cide Kode untuk mengaplikasikan tiga nilai, yakni nilai berbudaya, nilai nasionalis serta nilai humanis. Jadi anak-anak muda kita ini diarahkan untuk memikili karakter tiga nilai-nilai tersebut,” ujar Rika.
“Yang terutama adalah nilai nasionalis, karena kita saat ini kita banyak di serang isu-isu yang rasial atau isu agama dan sebagainya, hal itu kita searingkan ke anak-anak muda yang rata-rata berusia 17 hingga 25 tahun ini,” kata Rika, menambahkan.
Cide dan Kode Benteng, lanjut Rika, dibentuk pada tahun 2018 dan telah melahirkan angkatan ketiga pada tahun 2020. Rika menyebut, Cide dan Kode juga berfungsi untuk menjadi duta budaya baik lokal maupun budaya pemerintahan.
“Lokal dalam arti melestarikan Wiharanya sendiri, karena Wihara Nirmala merupakan salah satu cagar budaya di Tangerang. Sedangkan budaya pemerintah (Disbudpar), kita bekerjasama untuk mengaktifkan wisata di Kota Tangerang,” terang Rika.
Lebih jauh, Rika menambahkan, kehadiran Cide Kode telah banyak menorehkan berbagai kegiatan sosial diantaranya pernah mengadakan seminar ‘Ba’cang’ yang merupakan makanan khas Kota Tangerang hasil dari perpaduan budaya Tangerang dan Tionghoa.
“Kita membuat Ba’cang dan membagi-bagikanya ke publik pada bulan puasa Ramadhan. Selain itu, kita juga mengadakan baksos ke rumah-rumah singgah, panti asuhan untuk memberikan bantuan dan makan bersama,” imbuh Rika.
Di akhir penyampaianya, Rika mengungkapkan, anggota Cide dan Kode Benteng hanya berjumlah Dua Puluh anggota yang terdiri dari dari Sepuluh cewek dan Sepuluh cowok, kendati pendaftarnya mencapai ratusan peserta.
Rika berharap, kehadiran mereka (Cide dan Kode) dapat menjadi influencer serta dapat memotivasi anak muda lainya untuk mempelajari seputar pentingnya memelihara dan melestarikan budaya.
“Berpesan kepada anak-anak muda, agar jangan takut untuk belajar dan terjun langsung ke dunia budaya agar dapat menjaga dan melestarikanya,” tandas Rika.
Sementara, menanggapi hal ini manajemen Aeropolis melalui Marketing Comunication Supervisor (MCS), Sahid menyampaikan apresiasi atas hadirnya Cide Kode Benteng yang mengadakan kegiatan di tempatnya mengabdi tersebut.
“Kami dari manajemen Aeropolis mendukung dan mensuport kegiatan positip yang diselenggaran oleh Yayasan Wihara Nirmala ini,” pungkasnya ke wartawan. (by)